SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
Keadaan perekonomian negara-negara berkembang saat ini tidak lepas dari pengaruh:
- Sistem perekonomian
dan pola pembangunan ekonomi yang diterapkan.
- Pembangunan
infrastuktur fisik dan sosial.
- Tingkat pembangunan
yang telah dicapai pada masa penjajahan.
Sejarah perekonomian Indonesia di bagi menjadi tiga orde, yaitu
Perekonomian Orde Lama (sebelum 1966), orde baru ( 1966-1998), dan Ekonomi Orde
Referensi (1998 s/d 2009), yaitu:
- Ekonomi Orde Lama
(sebelum 1966): Setelah kemerdekaan 1945, keadaan ekonomi Indonesia sangat
buruk sekali, Tahun 1945-1956 Indonesia menerapkan sistem politik demokrasi
liberal, kekuasaan ada di tangan sejumlah partai politik dan sering
terjadi konflik yang menyebabkan kehancuran perekonomian nasional.
- Ekonomi Orde Baru
(1966-1998): Pada maret 1966 Indonesia memasuki pemerintahan orde baru
dan ditujukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
pembangunan ekonomi dan sosial, dan juga pertumbuhan ekonomi yang
berdasarkan system ekonomi terbuka sehingga dengan hasil yang baik membuat
kepercayaan pihak barat terhadap prospek ekonomi Indonesia.
SISTEM EKONOMI INDONESIA:
Pasal 33 dianggap pasal terpenting yang mengatur langsung sistem
ekonomi Indonesia, yakni prinsip demokrasi ekonomi. Secara rinci pasal
menetapkan 3 hal, yakni :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
b.Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
HAMBATAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA:
Perbedaan Mata Uang Antarnegara: Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan
inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan
kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan
menggunakan mata uang negara pengekspor.
Kualitas Sumber Daya yang Rendah: Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan
internasional. Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil
produksi akan rendah pula.
Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar: Saat melakukan kegiatan perdagangan
internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran.
Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara: Setiap negara akan selalu melindungi barang-barang hasil
produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi
oleh barang-barang dari luar negeri.
Terjadinya Perang: Dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu,
kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan.
Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional: Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat
organisasi-organisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk
memajukan perekonomian negara-negara anggotanya.
HUBUNGAN INDUSTRIALISASI DENGAN KEMISKINAN
Industrialisasi yang berkembang di era sekarang ini menyedot
begitu banyak tenaga kerja. Hal ini telah merubah alur pendistribusian tenaga
kerja dari sektor non industri menuju sektor industri.
Hal ini juga berdampak pada pendapatan yang diperoleh oleh tenaga
kerja tersebut. Dengan kata lain secara tidak langsung industrialisasi telah
mempengaruhi tingkat kemiskinan. Namun ternyata perekonomian Indonesia masih sangat
tegantung pada sumber daya alam (pertanian, hasil hutan, perkebunan,
pariwisata, pertambangan, dan sebagainya). Di pihak lain, tingkat pendapatan
masyarakat umumnya masih rendah. Oleh karena itu, tingkat kesejahteraan (dan
usaha penanggulangan kemiskinan) Indonesia menjadi sangat dipengaruhi oleh
perubahan kualitas lingkungan.