Tuesday, October 21, 2014

Upaya Universitas bereputasi International



Menyambut tahun 2017 Universitas Gunadarma memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi swasta terkemuka yang bereputasi international, memiliki jejaring global, dan memberikan konstribusi signifikan bagi peningkatan daya saing bangsa
Selanjutnya ini merupakan misi dari Universitas Gunadarma .
1.      Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa
2.      Menciptakan suasana akademik yang mendukung terselenggaranya kegiatan penelitian yang bertaraf International  dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia
3.      Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai pengejawantahan tanggung jawab sosia institusi
4.      Menyelenggarakan kerjasama dengan berbagai institusi, baik di dalam maupun di luar negeri
5.      Mengembangkan organisasi institusi dalam rangka merespon berbagai perubahan yang terjadi
                                              
Sebagai  sebuah Universitas tentu tidak asing lagi dengan World Class University karena itu merupakan sebuah tujuan awal mendirikan sebuah Universitas berkala International

Terkadang “Untuk menjadi besar, kita harus bermimpi besar” seperti yang sering kita dengar di khalayak umum, tapi sungguh sadar betapa jauhnya jarak antara budaya akademik dan fasilitas infrastruktur yang ada di universitas kelas dunia dengan keadaan mayoritas perguruan tinggi kita saat ini.

Coba anda telusuri QS World University Rangkings 2013 di internet, lalu cari posisi universitas-universitas yang selama ini kita banggakan. Untuk 400 universitas dunia, hanya Universitas Indonesia (UI) yang masuk, dan itupun berada di urutan 309!

Bandingkan dengan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) yang berada di urutan 269, apalagi National University of Singapore (NUS) yang berada di urutan 24.

Untuk tingkat Asia 2013, dari 400 universitas, posisi beberapa universitas kita agak lumayan. Universitas Indonesia berada di urutan 64, Institut Teknologi Bandung di 129, Universitas Gadjah Mada di 133, dan Universitas Airlangga di 145. Yang nomer unggulan di Asia bukan kita, tetapi The Hongkong University of Science, dan disusul National Universitas of Singapore (NUS).

Bagaiman dengan ribuan perguruan tinggi yang lain, yang bertebaran di negeri ini? Jelas, semuanya belum termasuk kelas dunia. Bahkan, dengan standar nasional saja, masih banyak yang terakreditasi C atau belum terakreditasi.

Masalah utama yang kita hadapi memang kualitas sumber daya manusia (SDM). Kecenderungan kita sekarang tampaknya masih pada jumlah, bukan mutu, seperti tercermin dalam kebijakan pemerintah mengenai peningkatan angka partisipasi kotor (APK).

Dalam kondisi yang demikian, jika kita masih menginginkan kualitas, maka pilihannya minimal ada dua. Pertama, kita menetapkan standar kelulusan yang ketat. Resikonya, mungkin akan banyak mahasiswa yang terpaksa dikeluarkan alias drop out.

Kedua, kita menetapkan standar ganda, satu untuk kelompok unggulan, dan satu untuk ukuran rata-rata. Cara ini jelas tidak ideal, tetapi tampaknya cukup realistis

Begitu pula, jika kita ingin cepat memiliki universitas kelas dunia, dosen-dosen berkelas international yang telah ada, harus disatukan dalam satu institusi sesuai bidang keilmuwannya.

Saat ini, mereka terpencar di banyak tempat sehingga pengaruhnya laksana gerimis belaka. Hal ini diperparah lagi oleh kegemaran kita membikin perguruan tinggi baru, padahal yang ada sudah ribuan.

Untuk itu, sebagai generasi bangsa terutama anak anak muda yang cerdas harus disiapkan sejak dini, agar mampu bersaing di tingkat International. Langkah dari pemerintah sendiri sudah memberikan Presidential Scholarship bagi 100 orang yang kuliah disalah satu 50 universitas top dunia patut kita dukung.

Memang langkah ini seharusnya sudah kita lakukan sejak lama, tapi apa boleh buat lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali

Semua mimpi akan menjadi kenyataan, jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya. So kejarlah mimpi sampai semua mimpi itu tercapai!

No comments:

Post a Comment